MANUSIA DAN HAJAT HIDUPNYA

  

A.           Hajat Manusia Terhadap Agama

Hajat berasal dari bahasa Arab yang artinya kebutuhan. Agama berasal dari bahasa Sansekerta yaitu a = tidak dan gama = kacau, berarti agama = tidak kacau.

Manusia secara umum cara beragamanya dalam sejarah ada 4, yaitu :

1.             Dengan cara mistik (batin) : selalu berdzikir kepada Allah SWT.

2.             Dengan cara penalaran : tidak menerima jika tidak sama rasionya atau pikiran.

3.             Dengan cara amal saleh : dalam aktifitasnya selalu dibarengi dengan kebajikan.

4.             Dengan cara singkritisme : belajar dengan baik, mengerjakan, mengamalkan dan mengajarkan ke sesama.

Agama pada dasarnya dibagi menjadi 2, yaitu :

1.             Agama wahyu (agama langit)

Ciri-ciri agama wahyu, yaitu :

a.             Sejarahnya jelas.

b.             Disampaikan oleh Nabi atau Rasul.

c.             Konsep ketuhanannya monotisme mutlak.

d.            Memiliki kitab suci dan tidak mengalami perubahan.

e.             Ajarannya tidak berubah, walaupun masyarakat penganutnya berubah.

f.              Ajarannya tentang alam nyata sesuai dengan perkembangan IPTEK.

g.             Prinsip-prinsip ajarannya tahan dengan kritikan akal.

2.             Agama budaya (agama bumi)

Ciri-ciri agama budaya, yaitu :

a.             Agama budaya tumbuhnya evolusioner dan ajarannya tidak jelas.

b.             Tidak disampaikan oleh Nabi atau Rasul, tetapi hanya disampaikan oleh pendeta atau filosof.

c.             Konsep ketuhanannya anamisme, dinamisme, politisme paling tinggi konobisme.

d.            Prinsip-prinsip ajarannya tidak tahan dengan kritikan akal.

e.             Ajarannya berubah sesuai perubahan akal masyarakat penganutnya atau pendetanya.

f.              Ajaran tentang alam nyata berbeda bahkan bertentangan dengan perkembangan IPTEK.

g.             Tidak memiliki kitab suci atau kalau ada, sudah mengalami interpolasi manusia.

B.            Struktur Kejadian Manusia

Manusia adalah makhluk yang sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Bangunan manusia terbagi dua, yaitu :

-                 Jasmani yang meliputi : tulang, daging, dan kulit.

-                 Rohani yang meliputi : qolbu (hati), akal, dan nafsu. Nafsu dibedakan menjadi dua, yaitu nafsu amarah : tidak bisa dikendalikan dan nafsu mutmainnah : bisa dikendalikan.

 

ISLAM DINULLAH (AGAMA ALLAH)

Arti menurut bahasa (Din) : yang mempunyai arti antara lain :

1.              Kebiasaan                                                11. Kemenangan

2.              Aturan atau peraturan                             12. Kekuasaan

3.              UUD                                                       13. Kerajaan

4.              Taat atau patuh                                       14. Kerendahan

5.              Menunggalkan ketuhanan                       15. Kedurhakaan

6.              Pembalasan                                             16. Kemuliaan

7.              Perhitungan                                             17. Paksaan

8.              Hari kiamat                                             18. Peribadatan

9.              Nasehat                                                   19. Perjalanan

10.         Agama atau millat

Makna Din Al-Qur’an : pembalasan (surah Al-Fatihah : 4)

الدِّينِ يَوْمِ مَالِكِ Artinya : yang memiliki hari pembalasan.

AL-QUR’AN DAN HADIST SUMBER AJARAN ISLAM

1.             Al-Qur’an               bacaan

Q.S Yusuf Ayat 2 :

تَعْقِلُونَ لَعَلَّكُمْعَرَبِيًّا قُرْآَنًأَنْزَلْنَاهُإِنَّا

Artinya :

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan berbahasa Arab agar Kamu memahaminya.

2.             Al-Kitab                 ditulis

Q.S Al-Baqarah Ayat 2 :

Artinya :

“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

3.             Al-Furqan                pemuda

Q.S Al-Furqan Ayat 1 :

تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا

Artinya :

“Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.

4.             As-Syiqru

Q.S Al-Hijr Ayat 9 :

ظُونَ لَحَافِلَهُ وَإِنَّاالذِّكْرَ نَزَّلْنَا نَحْنُ إِنَّا

Artinya :

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.

Pokok-pokok isi Al-Qur’an :

1.             Imam, aqidah, tauhid

-                 Q.S Al-Baqarah ayat 285

-                 Q.S Al-A’la Ayat 3

-                 Q.S Al-Baqarah Ayat 177.

2.             Ibadah

-                 Ibadah shalat (do’a) : Q.S At-Taubah Ayat 5, 103

-                 Ibadah puasa : Q.S Al-Baqarah Ayat 183

-                 Ibadah haji : Q.S Al-Baqarah Ayat 197

3.             Muamalah

-                 Q.S An-Nur Ayat 32

-                 Q.S An-Nisa’ Ayat 3, 11, 23, 29

4.             Hukum

-                 Pencurian : Q.S Al-Maidah Ayat 38

-                 Zina : Q.S An-Nur Ayat 2

-                 Qeshash (setimpal) : Q.S Al-Baqarah Ayat 178

5.             Kisah-kisah

-                 Kisah Maryam dan Nabi Isa AS : Q.S Al-Imran Ayat 42-47

-                 Kisah Nabi Yusuf : Q.S Yusuf 27-28

6.             Janji dan ancaman.

-                 Janji

·               Janji di dunia : Q.S An-Nur Ayat 55

·               Janji di akhirat : Q.S Al-Baqarah Ayat 25

-                 Ancaman

·               Ancaman dunia : Q.S Al-A’raf Ayat 130 dan 133

·               Ancaman akhirat : Q.S At-Taubah Ayat 35 dan Q.S An-Nisa’ 56

HADIST

Hadist sebagai sumber Islam yang kedua. Hadist menurut bahasa yaitu : berita atau kabar. Hadist menurut istilah yaitu perkataan, perbuatan, dan persetujuan atau baik sebelum, maupun setelah diangkat menjadi Rasul.

Fungsi Hadist, yaitu :

1.             Menjadi kewajiban bagi setiap muslim taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya : Q.S An-Nisa’ Ayat 80 dan Q.S An-Fhad Ayat 20.

2.             Menjadi hadist sebagai sumber hokum Islam adalah tata orang yang beriman : Q.S An-Nisa’ Ayat 65.

3.             Mengikuti hadist Nabi adalah kunci diterimanya amal.

4.             Sebagai penjelasan dan tafsiran-tafsiran.

Hadist ditinjau dari segi penyampaiannya :

1.             Hadist Kauliah (perkataan)

2.             Hadist Fi’liah (perbuatan)

3.             Hadist Ta’ririah (takdir/persetujuan)

Hadist ditinjau dari segi jumlah yang menyampaikan :

1.             Hadist Mutawaatir (bersambung-sambung)

2.             Hadist Masyhur (terkenal)

3.             Hadist Ahadun (seorang)

Hadist ditinjau dari segi kualitasnya :

1.             Hadist Sahiiun (benar)

2.             Hadist Hasanun (lemah ingatan)

3.             Hadist Daiifun (pendusta)

4.             Hadist Mauduun (hadist yang dibuat-buat/palsu).

Fungsi hadist kepada siapa disandarkan :

1.             Hadist Madfuun : hadist yang disandarkan kepada Nabi.

2.             Hadist Madquufun : hadist yang disandarkan kepada sahabat. Sahabat adalah bertemu atau tidak dan mempercayai ajaran yang dibawa oleh Nabi.

3.             Hadist Maqtuun : hadist yang disandarkan kepada tabi’i. Tabi’i adalah semasa sahabat bertemu atau tidak dan mempercayai ajaran yang dibawa oleh Nabi.

 

Comments

Popular posts from this blog

STRATEGI PERJUANGAN MUHAMMADIYAH DAN GERAKANNYA

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

Pendekatan Dalam Proses Pembelajaran Fisika