Ilmu Bumi dan Antariksa
Pertanyaan ke-1 :
Mengutip
dari teori keadaan tetap bahwa “tiap-tiap
galaksi terbentuk, tumbuh menjadi tua dan akhirnya mati pada saat
bintang-bintang mendukung galaksi itu berevolusi mencapai keadaan bayang putih
(katai putih). “ pertanyaannya, apakah ada perindukan
di alam semesta ini? Dan kapan suatu galaksi di katakana mati?
Jawaban : di alam semesta ini
sama sekali tidak ada perindukan, akan tetapi perlu kita ketahui bahwa bintang dan planet terbentuk melalui pemadatan gas dan
debu di angkasa yang disebut “nebula”. Karenanya, nebula, sumber dari
benda-benda angkasa, memiliki peran terpenting di alam semesta. Nebula tidak
memiliki cahaya sebagaimana bintang-bintang. Sehingga sangat sulit untuk
melihatnya. Mereka terlihat hanya jika gas didalamnya keluar memancarkan cahaya
atau jika mereka memantulkan cahaya bintang. Kita juga dapat melhatnya ketika
mereka melewati suatu sumber cahaya.
Bintang
memancarkan panas, cahaya, dan energi. Selain dari bintang-bintang berukuran
kecil, terdapat pula bintang yang berukuran sangat besar. Ternyata matahari
bukanlah sebuah bintang besar; masih banyak sekali bintang yang lebih besar
darinya.
Adapun argumen
yang mengatakan bahwa ”bintang pula memiliki jangka hidup”, bukan berari
bintang adalah mahkluk hidup, akan tetapi ia seperti makhluk hidup yang
dilahirkan, hidup, dan kemudian mati.
Telah kita
ketahui, bintang-bintang terlahir di dalam nebula. Kehidupan sebuah bintang
besar seringkali berakhir dengan sebuah ledakan dahsyat, bahan penyusunnya
berhamburan ke segala arah. Dari serpihan-serpihan itu, akan muncul
bagian-bagian yang akan membentuk bintang atau planet yang lebih kecil.
Matahari dan planet-planet di dalam Tata Surya termasuk bumi kita terbentuk
setelah adanya ledakan dahsyat sebuah bintang raksasa di masa lalu. Dan bintang
dikatakan mati apabila ia cahayanya telah habis dan kemudian ia akan menjadi
sebuah lubang hitam
Pertanyaan ke- 2 :
Dari
beberapa teori yang di jelaskan menegenai terjadinya alam semesta, menurut
kelompok anda teori manakah yang paling mendekati kebenaran atas terjadinya
alam semesta?
Jawaban : Menurut
kelompok kami, teori yang paling mendekati kebenaran atas terjadinya alam
semesta yaitu teori ledakan besar atau dikenal sebagai teori ledakan Big Bang, berdasar kepada Al-Qur’an Surah Al-Anbiyaa’: 30
:
Artinya
: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman?
Mari kita cermati ayat tersebut:
Ø
Kata
“langit” meliputi seluruh penjuru langit, termasuk ruang angkasa.
Ø
Pernyataan
“langit dan bumi itu dahulunya adalah sesuatu yang padu” menggambarkan segala
sesuatu di alam semesta ini dahulunya bersatu padu.
Akhirnya, pernyataan ”kemudian Kami pisahkan antara
keduanya” menjelaskan bahwa alam semesta menjadi berkeping-keping dengan adanya
suatu ledakan.
Contoh ini
membuktikan dua fakta penting:
ØAlqur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah.
ØBerita yang diberikan oleh Alqur’an adalah yang paling
benar. Karena Allah, Yang menciptakan alam semesta ini menurunkan Alqur’an,
sedangkan Allah yang paling tahu apa yang telah Dia ciptakan.
Jadi, jelas sekali
terlihat bahwa dari penjabaran ini dapat kita simpulkan bahwa teori yang hampir
mencapai kebenaran dan bahkan benar adalah teori Ledakan besar atau Teori
Ledakan Big Bang.
Pertanyaan ke-3:
Mengapa
Venus dan Uranus gerakannya searah dengan jarum jam, sedangkan pelanet-pelanet
yang lain tidak searah dengan jarum jam?
Jawaban : Dugaannya
adalah bahwa ada benda besar (seukuran mars) yang pernah menabrak venus hingga
menyebabkan planet ini terbalik. jadi awalnya, arah rotasi venus sama seperti
bumi dan planet lainnya. tetapi akibat tabrakan itu ia jadi terbalik (kutub
utaranya jadi "ke bawah"). hal ini sama dengan dugaan alasan kenapa
uranus kutub rotasinya bersudut 90 derajat dari bidang revolusinya. Benda yang
menabrak itu juga menyebabkan rotasi venus menjadi sangat lambat. periode
rotasinya 243 hari sedangkan periode revolusinya 224 hari. Jika dilihat dari
atas kutub utara matahari, semua planet yang mengorbit dalam arah berlawanan
arah jarum jam, tetapi sementara kebanyakan bintang juga memutar berlawanan
arah jarum jam, Venus berputar searah jarum jam dalam rotasi
"retrograde". Periode rotasi Venus ini disebabkan oleh equilibrium
state dengan pasang surut gravitasi oleh matahari yang cenderung memperlambat
laju rotasi, dan pasang surut atmosfer yang diciptakan oleh pemanasan matahari
dari atmosfer Venus yang tebal. Begitu pula dengan pelanet Uranus.
ima . blog yg sangat bermanfaat :)
ReplyDeleteAssalamualaikum Wr.Wb.. aku sangat kagum melihat blog swdari dgn keteraturan isinya...bisa shering ... soalx mauka minta solusi bgmn carax membuat blok seperti ini...
ReplyDeleteImam Prasojo Al Banjari@ terimakasih :)
ReplyDeleteAndi Sinrang@ boleh..